KOTA MALANG, - Dalam rangka menjaga situasi dan kondisi wilayah Jatim untuk mewujudkan Jatim Harmoni, Kesbangpol provinsi Jatim menggelar kegiatan Dialog bersama mitra instansi terkait yang diikuti oleh Pepabri, Hipakad, dan FKPPI bertempat di Hotel Ijen Suite Malang Jln Ijen Nirwana Raya No 16 Kota Malang, Kamis (21/07/2022).
Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi, memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. serta menumbuhkan kesadaran bela negara bagi Keluarga Besar TNI (KBT) guna mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan Nasional.
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo S.I.P mewakili Pangdam V/Brw memberikan paparan di hari kedua acara dengan judul " Peran Kodam V/Brawijaya dalam menjaga solidaritas KBT guna mendukung suksesnya pembangunan di Jawa Timur ".
Dalam lingkup paparannya diantaranya menyampaikan, Tugas Kodam, organisasi KBT dan langkah-langkah dalam menjaga solidaritas dengan KBT. Kodam V/Brw yang membawahi satuan jajaran baik Satpur, Banpur maupun satuan kewilayahan sangat memperhatikan pembangunan segala bidang dalam meningkatkan kondisi sosial masyarakat melalui ketahanan Nasional.
Bekerjasama dengan semua pihak mulai Pemda, akademisi, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan semua komunitas termasuk media dimana kita tidak terpisahkan didalam pembangunan bangsa. Langkah-langkah pembinaan tersebut diantaranya, Membangun Nasionalisme melalui refleksi sejarah perjuangan bangsa, menyelenggarakan bersama dalam percepatan penanganan covid-19, meningkatkan kemampuan wirausaha melalui dunia digital bagi UMKM terutama dari kalangan KBT, membentuk publikasi speaking turut mensukseskan ketahanan pangan sebagai upaya meningkatkan ketersediaan pangan dalam rangka membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat ekonomi kecil", paparnya Kolonel Yudhi.
Pada akhir paparan Danrem 083/Bdj mengajak "Mari kita bekerja sama dalam pembangunan Indonesia" Kepada Keluarga Besar TNI agar pandai dalam menghadapi perkembangan zaman saat ini, baik terkait penggunaan teknologi maupun menerima informasi yang bisa menjadi pemicu perpecahan.
Jika mendapat informasi yang belum tentu kebenaranya, jangan langsung diterima, tapi telaah dahulu sesuai kebenaran dan tujuannya. Begitu juga, Terkait isu-isu yang sifatnya adu domba, dimana, issu tersebut juga merupakan salah satu isu yang bisa membuat perpecahan persatuan dan kesatuan NKRI, " pungkasnya. (Penrem 083)