SURABAYA, - Penerangan Kodam V/Brawijaya menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman untuk anak-anak Stunting di kawasan Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Rabu (21/9/2022).
Penyaluran bantuan berupa makanan dan minuman diserahkan langsung oleh Paur Pers Pendam V/Brawijaya, Kapten Inf. Nono Sanyoto dan Lettu Mukti Ali bersama anggota Babinsa Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya.
"Penyaluran bantuan ini sebagai bentuk pendampingan atau kepedulian untuk anak stunting yang ada di sekitaran kantor Pendam V/Brawijaya, " jelas Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Arm, Kusdi Yuli Suhandra.
Lebih lanjut, Kol. Kusdi menjelaskan sejak ditetapkan sebagai bapak asuh anak Stunting di wilayah setempat, pihaknya akan terus berupaya membantu meringankan serta mendukung program pemerintah dalam rangka Percepatan Penurunan Anak Stunting.
Disamping itu, sebagaimana perintah Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman kepada seluruh jajaran Kodam untuk melakukan pendampingan terhadap anak Stunting di wilayahnya masing-masing.
"peran kami (Bapak Asuh bagi anak Stunting) sangat penting, terutama dalam hal memulihkan atau meningkatkan tumbuh kembang anak (Stunting). Sehingga hal itu akan berdampak positif dalam penurunan angka Stunting di Indonesia, khususnya Jawa Timur, " tegasnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya menegaskan bahwa untuk menurunkan angka Stunting secara signifikan dibutuhkan format pendekatan secara komprehensif yakni adanya bapak dan bunda asuh Stunting di masing-masing daerah.
Diharapkan ada keberlanjutan pendampingan dan pengawalan sehingga berbagai kebutuhan gizi bayi balita dan anak stunting dapat dimaksinalkan.
Pemprov Jatim, lanjut Gubernur Khofifah terus membangun sinergi sedetail mungkin bersama seluruh elemen strategis dengan melibatkan peran serta Forkopimda maupun Bupati/Walikota.
Sampai saat ini Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting di Jatim sebesar 23.5 persen yang artinya dibawah rata rata nasional yang mencapai 24.4 persen. Pemprov Jatim terus berupaya bekerja keras agar penurunan stunting bisa dilakukan secara lebih masif di 38 kabupaten/kota di Jatim. (*)