SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Kali ini, Departemen Manajemen Bisnis (MB) ITS bersama Pusat Kajian Sustainable Development Goals (SDGs) ITS menyelenggarakan pendidikan dan latihan (diklat) persiapan dan pengujian calon pendamping usaha kecil (UKM) dengan bantuan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) secara berani.
Kepala Laboratorium Kewirausahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Ni Gusti Made Rai SPsi MPsi Jumat (13/5/2022) mengatakan, bahwa diklat ini dilaksanakan dalam merespon kebutuhan peningkatan kapasitas UKM. Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menunjukkan bahwa pada 2021 UKM mengalami penurunan penjualan sebesar 94, 69 persen. “Hal tersebut tentu menyebabkan lebih dari 75 persen UKM dari berbagai kelas mengalami kerugian akibat penurunan penjualan, ” ujarnya.
Baca juga:
Peminat SNMPTN UB 2022 Sebanyak 40.094
|
Acara yang disasarkan kepada para dosen, calon pendamping UKM yang membutuhkan, dan konsultan ini diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu pelatihan dan pengujian. Pelatihan yang diberikan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh pendamping UKM. Perempuan yang akrab disapa Rai ini menyebutkan bahwa kompetensi tersebut meliputi kemampuan Keilmuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bidang pelatihan, pemenuhan pengisian formulir perencanaan alat dan bahan pelatihan, pembuktian surat keputusan (SK) penugasan pendampingan, dan berbagai kompetensi lainnya.
Setelah berakhirnya pelatihan, acara dilanjutkan ke sesi uji. Ujian tersebut dihadiri oleh peserta yang sudah mengikuti pelatihan serta telah melengkapi dokumen-dokumen khusus, seperti identitas diri, ijazah terakhir, foto-foto dokumentasi pendampingan, dan persyaratan-persyaratan lainnya. Ujian ini diselenggarakan secara bergantian agar dapat berlangsung tertib.
Acara diklat ini mendapatkan citra positif dari berbagai kalangan peserta. Peserta merasa bahagia karena dapat diberi kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka dalam mendampingi UKM. Para peserta mengaku merasa dimudahkan dalam proses pembuatan bukti sertifikasi pendamping UKM.
Harapannya diklat ini dapat memberi semangat untuk para pendamping untuk meningkatkan kualitas UKM yang mereka dampingi. Tak hanya itu, Rai berharap bahwa diklat ini dapat dilaksanakan secara rutin di tahun-tahun mendatang. “Karena respons yang positif, kami berharap acara ini dapat terselenggara secara rutin oleh ESME di tahun depan dan seterusnya, ” pungkas alumnus magister Universitas Airlangga (Unair) tersebut dengan harap. (*)
Reporter: Bima Surya Samudra
Redaktur: Gita Rama Mahardhika