Trie Utami Bicara Potensi Desa Berbasis Kearifan Lokal di FISIP UB 

    Trie Utami Bicara Potensi Desa Berbasis Kearifan Lokal di FISIP UB 

    KOTA MALANG - Ada tamu spesial, Selasa sore (29/3/2022) di FISIP UB. Dia adalah Trie Utami. Seorang penyanyi yang tentu sudah banyak yang mengetahui karyanya. Namun kedatangannya ke FISIP bukan untuk menyanyi, namun berbicara tentang potensi desa berbasis kearifan local.

    Bertandem dengan Wakil Dekan 2 FISIP UB, Dr Ahmad Imron Rozuli, dia hadir pada agenda diskusi dan kuliah tamu dengan tema Membaca Potensi Desa dalam Strategi Sosial Budaya Berbasis Kearifan Lokal.

    Perempuan kelahiran 1968 ini mengungkapkan bahwa mulai saat ini kearifan lokal harus bisa menjadi kearifan global. Dia mengambil contoh kata permisi dengan kata yang sama dalam berbagai bahasa daerah sebenarnya bisa dilakukan tidak hanya di wilayah tertentu.

    “Misal kulonuwun dan permisi itu kan sama kegunaannya. Maka mulai sekarang kita harus berpikir kearifan lokal itu juga kearifan global, ” ucap Trie Utami yang saat ini juga aktif sebagai tim verifikator Program Desa Budaya Kemendikbud Ristek.

    Trie Utami juga mengingatkan saat ini banyak bermunculan desa wisata. Dia ingin agar konsep desa wisata ini tetap mengutamakan kearifan lokal setempat.

    “Ingat yang dilaksanakan adalah Desa Wisata bukan wisata desa. Jadi tetap tonjolkan keutamaan di masing masing daerah, ” tuturnya.

    Wakil Dekan Bidang Keuangan Dr Ahmad Imron Rozuli SE., M.Si saat mengisi diskusi bersama Trie Utami. (Foto: Humas FISIP)

    Sementara itu, Wakil Dekan Bidang 2 FISIP UB, Dr Ahmad Imron Rozuli SE., M.Si menjelaskan saat ini perkembangan teknologi telah mengubah kondisi yang terjadi di desa.

    “Dulu kalau saya pulang sekolah, mainnya langsung ke sawah. Anak sekarang beda sudah siap dengan gadget mereka, ” ucapnya

    “Hal ini lah yang harus mampu ditangkap oleh para akademisi untuk kembali merekonstruksi pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dilakukan dalam keseharian maka itulah yang akan menjadi peradaban. Dan peradaban ini dibentuk dari kebudayaan, ” sambung pria yang juga pengajar di Sosiologi UB ini.

    Acara diskusi dan kuliah tamu yang disiarkan langsung di kanal youtube fisip_ub ini ditutup dengan sesi tanya jawab dari para peserta baik yang mengikuti via daring atau tatap muka. (Humas FISIP/Humas UB)

    KOTA MALANG
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Atase Kerjasama Pendidikan Kampus Perancis...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait