SURABAYA, - Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di dunia memerlukan kemajuan pembelajaran di berbagai disiplin ilmu, tidak terkecuali ilmu kimia. Merespon hal itu, di bawah naungan Departemen Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuka program studi (prodi) baru yang pertama ada di Indonesia yaitu Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia untuk tahun ajaran 2022 ini.
Prof Dr rer nat Fredy Kurniawan MSi, Kepala Departemen Kimia ITS, mengungkapkan bahwa prodi ini akan menitikberatkan pada ilmu kimia analitik. Fredy menilai bahwa disiplin ilmu kimia analitik semakin berkembang dan bersinggungan dengan bidang lain. “Dalam menganalisis suatu sampel bahan kimia memerlukan skill analisis dengan alat dan teori yang mendalam, ” jelas Fredy, Senin (20/6/2022).
Sehingga guru besar Kimia ini memaparkan bahwa untuk menekankan ilmu tersebut, maka dalam hal metode pembelajaran pun akan mengambil porsi 50:50 antara praktik dan teori. Adapun bahan kimia yang akan difokuskan bersifat umum agar para mahasiswa prodi ini dapat memiliki arah kompetensi yang luas.
Lebih dalam lagi, Fredy menyebutkan contoh arahan bahan kimia analisis yang difokuskan dapat berupa banyak hal seperti dalam bidang lingkungan, medis, industri, dan lain-lain. “Maka cocok sekali prodi ini bagi para calon mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam dunia penelitian dengan menjadi researcher, ” ungkap Fredy.
Terkait sarana dan prasarana untuk prodi ini, menurut Fredy, karena ilmu ini adalah pendalaman rumpun ilmu kimia maka ke depannya akan menggunakan laboratorium dan gedung yang sudah ada di Departemen Kimia. Selain itu, dengan adanya tambahan anggaran besar yang disiapkan untuk prodi khusus ini, diharapkan mampu menunjang pembelajaran para calon mahasiswa yang berminat.
Baca juga:
Bappenas Apresiasi SDGs Center UNAIR
|
Dari segi tenaga pengajar profesional, Fredy mengatakan bahwa terdapat tujuh dosen yang siap mengawal angkatan pertama prodi ini. Di antaranya adalah dua orang yang sudah mencapai guru besar, tiga orang doktor, dan dua orang bergelar master. Sehingga Fredy menilai ITS, khususnya Departemen Kimia, sudah siap dengan segala usaha yang telah disiapkan sejak setahun prodi ini dicanangkan.
Tentunya sebelum mempublikasikannya, Departemen Kimia ITS terbuka terhadap saran dan masukan yang diterima dari berbagai pihak untuk mendukung kesiapan prodi baru ini. Terlebih lagi, karena program studi ini dinilai sangat baru di Indonesia. Salah satu yang memberi masukan yang sangat baik adalah Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI) yang di dalamnya terdapat divisi Kimia Analitik dengan harapan dapat memajukan ilmu kimia di Indonesia dengan terbentuknya prodi ini.
Fredy pun menambahkan, para calon mahasiswa yang berminat pada Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia ini dapat mendaftar pada Seleksi Kemitraan dan Mandiri ITS yang akan berakhir pada tanggal 26 Juni 2022. Untuk kuota angkatan pertama prodi baru ini ditargetkan akan menerima 40 mahasiswa baru di tahun ajaran baru 2022 ini.
Terakhir, Fredy berharap dengan adanya Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia ini dapat memotivasi para calon mahasiswa yang berniat melanjutkan keilmuannya di bidang kimia. Selain itu, Fredy berpesan kepada mahasiswa yang diterima ke depannya di prodi baru ini dapat menjadi seorang kimiawan yang handal dan mampu memajukan bidang ilmu kimia di Indonesia. (HUMAS ITS)
Reporter: Gandhi Kesuma