KOTA MALANG - Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih prestasi dalam kompetisi 1 Idea 1 World International Competition yang diadakan oleh Turkish Inventor’s Association secara hybrid di Istanbul Turkey, pada Senin-Selasa (16-17/05/2022).
1 Idea 1 World ini merupakan kompetisi Internasional yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dari 22 negara. UB mengirim 5 orang untuk mengikuti kompetisi ini, yaitu Fahrur Rozi (FH 2019), Herlin Sri Wahyuni (FH 2019), Ida Bagus Ayodya Maheswara (FH 2019), Nadia Sheren Maulita (FISIP 2019), dan Made Satya Mertanadi Sasputra (FH 2019).
Baca juga:
Bappenas Apresiasi SDGs Center UNAIR
|
Kategori kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa UB adalah Invention Design and Startup, mereka mengusung ide “Program Layanan Pendidikan Ramah Disabilitas Berbasis Website untuk Memberdayakan Tenaga Kerja untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tahun 2030” dan pada kompetisi kali ini mereka berhasil mendapatkan medali silver.
“Melihat kondisi pendidikan di Indonesia yang hingga saat ini masih terdapat ketimpangan, seperti akses pendidikan di beberapa pelosok negeri yang kurang memadai dan pendidikan bagi para disabilitas yang cenderung minim. Oleh karena itu kami menyiapkan ide terkait inklusivitas pendidikan di Indonesia yang direalisasikan dengan website, ” kata salah satu anggota tim Fahrur Rozi, Sabtu (4/6/2022).
Fahrur menambahkan, kesulitan yang dihadapi tim dalam membuat website adalah keterbatasan kemampuan yang mengharuskan mereka belajar dari awal untuk membuat website agar bisa diakses oleh semua orang.
Sementara itu, Fahrur berharap dengan adanya website ini diharapkan dapat membantu memberikan solusi untuk permasalahan pendidikan di Indonesia.
“Kami berharap website ini bisa membantu meningkatkan kualitas angkatan kerja dan dapat mewujudkan TPB 2030, selain itu harapan kami setelah mengikuti kompetisi ini bisa menginspirasi anak muda lainnya untuk terus berkarya dan memajukan kesejahteraan Indonesia kedepannya, ” kata Fahrur. (**)